Sayur Asem di Surga

Beberapa hari yang lalu kami dikabarkan saudara dari Solo bahwa Pak lik  masuk ICU karena penyakit stroke. karena keluarga kami baru saja dari sana akhirnya hanya bapak yang kembali untuk menjenguk Pak lik.

Tayangan sore itu sinetron yang sudah kesekian kalinya diputar bercerita tentang kepergian  seorang bos Preman yang diperankankan Didi Petet (Preman Pensiun). 

Mata Rafa sampai berkaca-kaca saat teringat sebuah kalimat pendek yang pernah didengarnya "Kita ini bukan orang kaya, bukan orang berpengaruh apalagi orang yang berkuasa, apa yang kita bawa saat meninggal nanti? apa yang akan membuat Allah melirik kita dan memasukkan ke Surga?" Dunia ini ya hanya seperti ini, semuanya yang enak-enak ya cuma segitunya tapi semua yang ga enak, rasanya nyiksa banget.

Rafa ingat sewaktu perjalanan ke Sukabumi ia mampir makan di Rumah makan Sunda, ia memesan sayur asem, nasi timbel, ikan asin, tempe tahu dan sambal plus teh manis hangat. hummmm... rasanya luar biasa nikmat. Dalam hatinya saat ini ia mengenang semuanya yang nikmat dan enak-enak yang pernah ia rasakan di dunia, makanan favoritnya, pencapaian yang ia raih, dan perjalanan liburan yang ia tempuh sungguh luar biasa, seperti yang tertulis dalam surat Ar rahman rasanya hidup ini 'Nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?'  

Kalau Sayur asem dan nasi timbel komplit didunia saja begitu nikmatnya pasti di surga jauh lebih nikmat rasanya apalagi makannya ditemani para bidadari. kebayangkan perasaan yang luarbiasa istimewa. Tapi tentu surga tidak hanya berisi tentang kenikmatan kuliner super enak. Rafa juga pernah merasakan nikmatnya sebuah penghargaan dan keberlimpahan, wah pokoknya dalam pikirannya apa-apa nikmat yang ia rasakan di dunia, disurga jauh lebih nikmat pastinya.

Ini baru bicara soal nikmat yang sederhana tentang makanan favorit dan perasaan yang Rafa sukai, namun ketika kita biacara soal ga enaknya dunia tentu ga kalah banyak, contoh sederhananya aja saat tidur dalam kondisi gerah dan dikerubutin nyamuk, iiidddiiiih ini kondisi nyiksa banget, beneran nyiksa, belum lagi saat kita mengalami perasaan tertekan dan terhina, hadduuuuhhh... seolah siksa neraka sedang kita alami, eeh..maksud saya Rafa alami (untuk sementara waktu kita jadikan sosok Rafa sebagai kambing hitam). yang sabar ya nak ! :-)

Bagaimana kabarnya pak lik ? yang Rafa dengar ceritanya bisa ia bayangkan betapa tersiksanya merasakan sakit, badannya yang tambun lumpuh separuh tak bisa digerakkan yang pastinya untuk kebutuhan BeAaBe pasti ga memungkinkan untuk pergi ke WC, otomatis ditempat tidur, pasti rasanya ga nyaman. ga nyamannya seperti istrinya yang mengurusinya untuk keperluan itu.

"Ya, Allah Engkau maha tau yang terbaik balasan atas perilaku kami didunia ini, mau Kau balas didunia atau di akhirat Engkau yang maha berkehendak, ampuni dosa-dosa kami ya rahmaan, ya rahiim"

Nikmatnya Sayur asem yang Rafa rasakan dan ga enaknya tidur gerah-gerahan sambil dikerubutin nyamuk bisa jadi modal sederhana untuk membayangkan nikmatnya surga, MasyaAllah dan tersiksanya dijebloskannya di Neraka yang kabarnya sangat panas atau sangat dingin dan minumnya air nanah, SubhanaAllah. 


Sayur Asem di Surga.
Sayur Asem di Surga Sayur Asem di Surga Reviewed by Taupik Widayanto on August 08, 2015 Rating: 5

No comments:

Recent

Powered by Blogger.