Ke-Maluan Rafa

Sejujurnya ini alasan, tapi biarlah alasan menjadi alasan supaya bisa diceritakan. Setelah melepas kedai yang Rafa kelola dan diserahkan sepenuhnya pengelolaan ke adiknya, saat ini Rafa memang banyak dirumah dan tengah merintis Bisnis Onlinenya yang secara otomatis waktu untuk kedua orang tua menjadi lebih banyak untuk membantu mereka.


Mimpinya kenapa ia berbisnis adalah kelak ingin menghabiskan banyak waktu untuk  orang-orang yang ia sayangi, baik untuk keluarganya dan orangtuanya. Ia sering melihat anak-anak tetangga dan anak temannya yang masih kecil selalu nangis karena ditinggal ibu atau ayahnya kerja – kasihan. Ia membayangkan bahagianya jika ia selalu bisa bersama istri dan anaknya yang tidak diatur jam kerja seperti seorang karyawan.


Kembali kecerita awal, sebenarnya Rafa senang membantu orangtua mencukupi kebutuhan warung tapi sebagai manusia baliq ia iri juga melihat teman-temannya sudah banyak yang memiliki anak, sedang ia pacar atau calonpun belum ketahuan siapa. lama-lama ia minder juga, dalam pikirnya “harusnya aku wira-wiri dengan istriku seperti mereka bukan dengan mamaku” - Hampir semua teman Rafa sudah menikah bahkan ada yang anaknya  sudah masuk SD. Pikiran itu serta merta datangnya saat disinggung oleh pelayan toko tempat mamanya berbelanja. “kapan nikah mas, masa jalan sama nyokap mulu?”. “Ya iyalah jalan ma nyokap namanya juga nganter belanja” sahutnya dalam bathin sambil mengiyakan “iya ya”. Ya wajar juga sih mereka nanya gitu, mereka sering liat kemana-mana yang dibonceng mamanya. Atau mungkin juga mereka penasaran orang kaya Rafa bakal punya istri seperti apa ya?.


Entah apa pandangan teman-teman sekolahnya tentang Rafa saat ini, ia yang dipandang anak pandai, alim, ga neko-neko dilihatnya ga pernah kerja dan setiap pagi kalau temannya berangkat kerja ketemu Rafa berangkat kepasar nganter mamanya, begitu juga saat mereka pulang kerja kadang ketemu lagi. Haddduhhh… malu rasanya, tapi dalam hatinya “gapapalah, mereka ga tau apa yang sedang aku rintis dan dengan mengantar wira-wiri mama itu merupakan baktiku kepada orangtua, nanti juga bila sudah waktunya Allah yang maha pengasih akan mempertemukan bidadari terbaik bagiku” hiburnya sambil tersenyum tenang seraya memasrahkan diri kepada Tuhannya sambil clingak-clinguk mencari siapa wanita itu.


Dirinya ga berhak marah memang saat mengingat-ingat 3-4 tahun lalu mengenal seorang wanita melalui social media dan menjalin hubungan rapuh didunia maya dengan kesetiaan yang keropos seolah sudah yakin akan wanita itu jodohnya tetapi malah berujung kandas. ckckck... kok bisa-bisanya ya? 

21 Hari Mencari Jodoh 300x250
Ke-Maluan Rafa Ke-Maluan Rafa Reviewed by Taupik Widayanto on June 04, 2015 Rating: 5

No comments:

Recent

Powered by Blogger.