Saya yakin Allah mengaruniakan
semua yang ada di diri manusia adalah sebagai bagian dari keutamaan manusia
dibanding mahluk lainnya termasuk dalam pembahasan ini adalah sifat pendendam.
Sifat yang hampir semua orang
menganggapnya sebagai sifat yang harus dibuang jauh-jauh ini karena menimbulkan
rasa sakit yang sangat menyiksa bagi yang merasakannya.
Untuk banyak kasus sifat ini
harus dijauhi dan dibuang sejauh-jauhnya tapi sejauh apapun kita membuangnya dibeberapa
kasus kita terkadang memerlukannya.
Dulu saya pernah berbisnis baju,
sebenarnya ini adalah bisnis dadakan yang emosional, hari itu tujuan saya Cuma ingin
ke Bank dalam perjalanan saya melihat pabrik yang lagi ngadain cuci gudang,
kontan tanpa pikir pandang langsung saya sambangi dan khilaf membelanjakan hampir
semua uang yang saya bawa karena saat itu berpikir ‘kalo baju ini saya jual
lagi pasti saya akan untung besar’.
Singkat cerita saya menawarkan
dengan penuh semangat baju-baju yang baru saya beli itu sampai beberapa lama
tidak satupun orang yang mau membeli baju dagangan saya.
Saya sangat kesal sampai saya
putuskan untuk menyumbangkan semua baju dagangan saya ke panti asuhan, sejak
saat itu saya ‘dendam’ terhadap bisnis ini kelak saya akan kembali untuk ‘membalas
dendam’ dan berhasil dibisnis ini, saya beri dan pastikan orang membeli baju
saya puas dan menjamin kepuasaan mereka dengan memberi pelayanan yang sangat
baik.
Saat ini memang saya masih menjadi
reseller di bisnis ini (Ratusan Desain Kaos Distro) namun sikap pelayanan dan
penjaminan kepuasaan konsumen selalu saya kedepankan. Sangat tidak mudah
mendapatkan pelanggan, apalagi yang mau merekomendasikan setelah mereka puas,
untuk medapatkan pelanggan saya harus berhadapan dengan ratusan orang, untuk
mendapatka transaksi saya harus menghadapi banyak pertanyaan, namun karena rasa
‘balas dendam’ saya yang sangat besar saya selalu menghadapinya dengan semangat
dan menyenangkan jika ada orang yang puas, yaaa... setidaknya tidak komplain jika
ada yang membeli.
Saya selalu cerewet kepada
vendor2 saya ketika ada komplain dari ‘buyer’ karena saya ga mau pembeli saya
kecewa dan sampai saat ini syukur alhamdulillah sudah puluhan transaksi online saya lakukan, pembeli merasa puas terhadap
pelayanan bisnis yang saya lakukan. Oooohhhh.... ini adalah bentuk ‘balas
dendam’ yang indah dan semoga suatu hari nanti saya bisa memiliki produk
sendiri untuk saya pasarkan yang sesuai dengan idealisme saya yang juga ada
pada kebutuhan pasar.
Saya Bersyukur Saya Pendendam
Reviewed by Taupik Widayanto
on
July 27, 2013
Rating:
No comments: