Istri setengah pembantu

Rafa mungkin bukan orang yang tepat kalau harus menceritakan tentang kehidupan rumah tangga apalagi bicara peranan suami sebagai kepala negara dan istri sebagai menteri, karena ia belum menikah yang jelas-jelas belum pernah mengalami kehidupan berumah tangga. Tapi rafa juga seorang anak yang menjadi bagian dari kehidupan rumah tangga kedua orang tuanya, dimana peranan kepemimpinan keduanya ia rasakan. Namun kali ini yang akan di sharingkan adalah cerita dari 2 ibu gendut dalam memandang kehidupan rumah tangga yang mereka jalani.

Ibu Gendut Pertama

Hari itu ga disangka dari mengantarkan pesanan mie rebus ke warung ibu gendut, Rafa mendapatkan pelajaran berharga dalam berumah tangga dan mendidik anak. Tidak tahu siapa yang memulai cerita itu mengalir begitu saja. Di awal pernikahan si ibu gendut sempat selama sembilan tahun hidup dalam keprihatinan, rumah yang masih mengontrak dan letaknya yang seolah jauh dari peradaban membuatnya merasa frustasi jika dibandingkan dengan keadaan sebelumnya dimana ia hidup serba kecukupan dan lingkungan yang memandangnya terhormat. Ia cerita kalau dimanapun kita tinggal kita ini ingin dikenal seperti apa ? Kalau keadaan waktu itu sulit ya untuk pergaulan jangan ngumpul dengan ibu-ibu arisan. tapi ngumpul dengan ibu-ibu pengajian. Bersosialisasi yang sesuai dengan kemampuannya. Agar tidak diremehkan. Dalam mendidik anak ibu gendut ini rafa nilai hebat, kalau lagi berantem sama suami atau ketidak sukaan tehadap pasangan mereka ga pernah tampakkan di depan anak-anaknya. Prinsipnya dia dalam mendidik anak-anak perempuannya juga patut ditiru, ia mengajarkan untuk selalu menolong teman sekolahnya yang lagi kesusahan ekonomi, jadi ga jarang anaknya selalu memberikan sebagian uang jajannya ke temennya atau meminta ibunya untuk menolong temannnya kalau lagi kesusahan, sejak dini ia mengajarkan berempati kepada orang lain. 

Anak-anaknyapun sangat menghormati ibu dan bapaknya. Dan seperti Orang tua pada umumnya ibu gendut ingin anak-anaknya bisa mencapai cita-cita mereka namun jikapun tidak kesampain minimal ia harus jadi orang baik, karena orang baik jodohnya juga orang baik. 

Ketika Rafa tanya gimana ceritanya dalam 2 tahun bisa punya 2 rumah dan 1 mobil, ia menjawab kalau peranan istri dalam mendukung suami mencari rezeki sangat memberikan dampak yang baik bagi perbaikan ekonomi keluarga, berdoa dan sedekah menjadi amalan yang menyertainya.

Ibu Gendut Kedua

Pagi itu di kedai tansu ibu gendut seperti biasa membeli ketan susu oreo kesukaannya, ia sempat bertanya ke Rafa,

'Mas kapan nikah ? biar ada yang bantuin'. tanya ibu gendut

'Emangnya istri pembantu mba/ Kalau udah nikah mah mba istriku ga perlu bantuin dikedai mba cukup dirumah aja terima beres. Kesalon meni pedi...hehehe' Jawab Rafa sekenanya. 

'Istri itu emang setengah pembantu tau mas' sanggah ibu gendut

Agak terkejut juga Rafa mendengar sekelumpit kalimat ibu gendut itu. Yaa...bisa dibayangkan peranan istri yang umumnya terjadi dimasyarakat kita. Tugas rumah tangga yang segitu banyaknya dikerjakan oleh istri, mulai dari mencuci, mengepel, memasak, momong anak, melayani suami diranjang belum lagi kalau ia juga seorang pekerja (karyawan). Walaah...berat banget ya rutunitas seorang istri.

Lain hari, siang itu Rafa mendapat pelajaran berharga dari tempatnya mengaji. Siang itu dibahas tentang peran seorang 'Ar Rijal' atau peranan suami sebagai Imam dalam rumah tangga. Ia terperangah bahwa sebenarnya harusnya tugas istri tidak seberat itu dalam rumah tangga. tapi justru seorang suamilah yang harusnya memberikan pelayanan super istimewa kepada istrinya. Istri ga boleh capek karena mengerjakan tugas rumah tangga, seorang istri tugasnya adalah mengabdi kepada Allah dan mengurus anak-anaknya, ikhlas dan penuh syukur atas pemberian suami, karena dari bersyukurnya istri berpengaruh terhadap keberkahan suami dalam mencari rezeki. Sedangka tugas suami adalah memberikan pelayanan kepada istri tentang makanan, pekerjaan rumah yang ia kerjakan atau mengambil pembantu, urusan ranjangpun sebenarnya adalah tugas suami untuk memberikan kepuasan kepada istri. Tugas suami untuk membuat istrinya tampil menarik dihadapannya, memberikan perawatan yang terbaik, memberikan pakaian yang terbaik dan sebagainya. Maka seorang suami haruslah memiliki kemampuan agar istri dan anaknya bahagia. Karena dari keduanya perbaikan kualitas hidup dapat terwujud.