Pada zaman sahabat, sebut saja
entrepreneur supercerdas Abdurrahman bin Auf. Beliau adalah salah seorang
sahabat yang dijamin masuk surga dan dikenal sangat piawai dalam berbisnis. Pada
masa awal-awal ikut hijrah bersama Rasulullah saw ke madinah, Abdurrahman bin
Auf tidak mempunyai uang sepeserpun. Kekayaannya ia tinggalkan di kota Mekah.
Pada saat Rasulullah
mempersaudarakan antara golongan Muhajirin da Anshor, salah seorang terkaya di
kota Madinah Saad bin Rabi ra, dari golongan sahabat Anshor menawarkan untuk
membagi separuh harta kekayaannya, termasuk kebun kurmanya, serta seorang istri
untuk Abdurrahman bin Auf. Namun, beliau menolak. Otak kanannya mengisyaratkan
bahwa masih banyak peluang bisnis di kota Madinah.
Dengan penuh keyakinan,
Abdurrahman bin Auf berkata “Tunjukan aku pasar” Tanpa modal sepeserpun dalam
waktu yang singkat denga kemampuan otak kanannya beliau berhasil membuktikan
bahwa dia mampu menjadi intrepreneur
sukses di kota Madinah. Kendati Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai orang
kaya raya, tapi semua kekayaannya beliau sedekahkan untuk kepentingan agama.
Dalam satu pertemuan, pada masa
Rasulullah saw, Abdurrahman bin Auf pernah berinfak sebesar 40 ribu dinar atau
setara dengan Rp. 60 miliar.
Selain itu, Abdurrahman bin Auf
tercatat pernah menyumbangkan harta kekayaannya dengan sembunyi-sembunyi atau
terang-terangan antara lain :
-
40.000 dirham atau setara Rp. 6 miliar uang
sekarang
-
500 ekor kuda. Jika satu ekor koda bias mencapai
Rp. 10 juta berarti nilainya setara Rp. 5 miliar.
-
200 uqiyah (ons) emas atau setara dengan Rp. 12
miliar
-
1.500 ekor unta atau setara Rp. 30 miliar (jika
satu ekor unta Rp. 20 juta)
-
50.000 dinar atau setara Rp. 70 miliar untuk
kepentingan jihad fisabillah
-
400 dinar atau setara Rp. 600 juta per orang
untuk veteran perang Badar yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang atau
senilai Rp. 60 miliar
Namun dengan sedemikian banyaknya
harta yang di sedekahkan oleh beliau lantas apakah berkurang atau habis tak
bersisa ? ternyata jawabannya tidak. Harta kekayaan beliau malah layaknya air
di laut yang tak pernah habis walau ditimba sebanyak apapun. Terbukti sebelum
beliau meninggal dunia, Abdurrahman bin Auf memiliki simpanan 1.000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3.000 ekor
kambing,warisan kepada istri-istrinya senilai 80.000 dinar.
Total kekayaan yang ditinggalkan
Abdurrahman bin Auf tidak kurang dari 2.560.000 dinar atau setara dengan Rp.
3.840 triliun (asumsi 1 dinar = Rp. 1,5 juta).
Suatu teladan dan bukti sejarah
yang semestinya harus kita tiru, kekayaan dan kedermawanan serta keshalehan sahabat
Abdurrahman bin Auf.
Kekayaan dan Kedermawanan Abdurrahman bin Auf
Reviewed by Taupik Widayanto
on
January 22, 2015
Rating:
No comments: